Kamis, 10 Mei 2012

surat anak jalanan


siapa yang peduli padaku? siapa yang mau mengasihani aku?
aku iri melihat anak-anak lain.apa memang aku tidak pantas bahagia?
Tuhan, kenapa orang tuaku membuangku? kenapa orang tuaku mengenalkan aku tentang dunia tetapi tidak menjagaku? Apakah aku anak yang tidak diharapkan?

Telapak kakiku seakan melepuh, ketika terik matahari aku harus berjalan di jalanan, mengemis, ngamen, demi receh-receh yang diberikan orang. kadang aku merasa lelah, dingin dan panas selalu aku lewati dijalanan.

Aku juga ingin bermain, ingin aku tulis surat kepada pemerintah, "pemerintah yang baik sediakan tempat bermain gratis untuk aku dan temanku. aku ingin seperti anak yang lain, yang bisa lepas tertawa, tetap merasa arti bahagia meski pakaian ku yang compang camping, dan tanpa alas kaki

Aku juga ingin sekolah, aku amat sangat iri melihat anak sebayaku yang bisa membaca dan menulis, yang bisa berkreasi dan ikut olimpiade, tapi mau bagaimana aku tidak punya akta kelahiran.
Aku lelah, amat sangat lelah pemerintahku, ketika aku berjuang demi mendapatkan uang, aku selalu dikejar kejar tamtrib dan satpol pp.
apa dosaku sebelum aku dilahirkan hingga ketika aku didunia aku dapatkan semua ini?

Aku tak menuntut banyak, tapi adakah yang peduli terhadapku?
Aku tak peduli tentang korupsi bermilyar milyar, aku juga tak tahu berapa banyak uang semilyar itu? apa segudang atau setruck? yang aku inginkan hanyalah hakku, aku ingin diurus negara karena aku tidak diurus orang tuaku.
siapa yang memperhatikan aku dan teman-temanku jika bukan engkau wahai wakil-wakil rakyat?
Untuk apa uang korupsi terlalu banyak jika uang kalian sudah cukup membeli makanan dan pakaian?
kalian orang -orang besar dimata kami, dan akan menjadi orang-orang mulia dihapan Tuhan jika kalian amanah dengan tugas kalian dan jika kalian merawat kami :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar