Teori yang selama ini mengungkapkan, jauhi diri kita dari
dia supaya kita bisa melupakan dia itu ternyata salah , atau lebih tepatnya
tidak ampuh. Mungkin waktu kita tidak bertemu dengan dia kita bisa tidak
berpikir tentang dia, tidak mengingat dia . Sesungguhnya kita hanya melupakan ingatan tentang dia
bukan perasaan terhadap dia. Apa jadinya kalo suatu saat kita bertemu lagi
dengan dia disaat kita punya “seseorang yang lain’’. Apakah diri kita yakin bahwa dia “bukan
siap-siapa?”
Disaat kita merasa sakit dan benar-benar harus melupakan dia
karena “sesuatu”hal yang tidak mungkin untuk bersama, atau untuk memiliki dia, maka hadapi dia. Jangan pernah hindari dia.
Tersenyumlah saat bertemu di jalan, dan sapalah dia. Bukannya munafik tapi
rasakan sakit itu perlahan-lahan , biasakan hatimu bertemu dia, tapi setiap
bertemu dia, tanamkan di dalam hati
, ‘’he’s not yours, and never be
yours” .
Dia yang kau sayangi tidak menjadi milikmu bukanlah akhir
dari segalanya. Tuhan tidak menjodohkan dia dengan mu karena akan ada yang
lebih baik dari dia yang disiapkan Tuhan untukmu . Berkorbanlah sedikit,
rasakan sakit nya di awal karena melupakan dia dan rasakan bahagia di akhir
karena kau kini bersama orang yang pantas denganmu , sesungguhnya itu yang lebih indah J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar